Jumat, 08 Februari 2013

Mengenal Stocking dan Teman-Temannya

Girls, kita tentu sering mendengar atau bahkan mungkin pernah memakai stocking dan legging. Ternyata, stocking dan legging itu memiliki teman-teman yang kadang membuat kita sulit membedakannya. Nah, supaya tidak bingung lagi, inilah perbedaannya.
 
Stocking
 
Stocking sudah dikenal sejak tahun 1920-an. Nama stocking diambil dari bahasa Latin, yaitu soccus , yang berarti sepatu yang mengilap.
Bentuk stocking mirip kaus kaki, yaitu terdiri atas dua bagian penutup kaki yang terpisah. Bedanya, kalau kaus kaki (socks ) menutup telapak kaki hingga setinggi mata kaki atau betis, sedangkan stocking membungkus ketat seluruh bagian kaki hingga setinggi lutut atau paha.
Dulu, stocking dibuat dari kain tenun yang berfungsi sebagai penghangat kaki saat musim dingin. Namun, seiring perkembangan zaman, stocking pun kemudian menjadi pelengkap gaya. Bahannya pun bervariasi, mulai dari rajutan wol, sutra, katun, dan nilon. Modelnya juga bermacam-macam, seperti fishnet stocking (stocking dengan bentuk jaring seperti jala ikan) dan matte (stocking dengan tekstur bahan yang buram).

Pantyhose
 
Awalnya, pantyhose ditemukan oleh desainer Amerika, Allen Grant, pada tahun 1953. Namun, pantyhose yang kita kenal sekarang ini adalah hasil rancangan desainer asal Karolina Utara, Amerika, yaitu Ernest G. Rice, pada tahun 1956.
Pantyhose merupakan gabungan antara celana pendek (pants ) dengan  stocking , yang fungsinya juga untuk menghangatkan kaki saat musim dingin. Bentuk stocking dan pantyhose memang mirip, sehingga kadang membuat kita bingung untuk membedakannya. Ternyata, bedanya adalah jika bentuk stocking seperti kaus kaki yang panjangnya mencapai paha, bentuk pantyhose lebih mirip celana yang membungkus ketat tubuh dari pinggang hingga menutup seluruh bagian kaki.

Footless tight atau legging
 
Di Indonesia, footless tight lebih dikenal dengan sebutan legging . Seperti halnya pantyhose , legging juga seperti celana yang membungkus ketat tubuh dari pinggang hingga ke kaki. Bedanya, jika pantyhose menutup hingga telapak kaki, panjang legging hanya sampai batas mata kaki. Bahkan, ada yang hanya sampai sebatas betis.
Seperi juga stocking dan pantyhose , bahan legging pun bermacam-macam. Ada yang tebal, ada pula yang tipis seperti nilon atau sutra. Namun, di Indonesia, umumnya legging terbuat dari bahan kaos yang mudah menyerap keringat.

Leg warmers
 
Ada lagi teman stocking yang juga sering dipakai sebagai pelengkap gaya, yaitu  leg warmers . Meskipun di Indonesia jarang digunakan karena beriklim tropis, leg warmers yang awalnya sebagai penghangat kaki itu kini disukai banyak cewek.
Leg warmers lebih menyerupai stocking , yang membungkus kaki dari lutut ke bawah. Bedanya, panjang leg warmers hanya sampai mata kaki. Biasanya, leg warmers terbuat dari bahan rajutan wol dengan motif berwarna-warni, sehingga terkesan girlie . Tapi, karena Indonesia beriklim tropis, leg warmers yang dijual di Indonesia biasanya terbuat dari bahan kaos.

Teks : Wulan /GIRLS. Foto : Nendra/GIRLS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar