Banyak orang salah mengira, bahwa El Nino adalah nama badai. Padahal,
El Nino merupakan peristiwa alam berupa peningkatan suhu perairan di
Samudra Pasifik, di sekitar garis khatulistiwa. El Nino biasanya terjadi
di wilayah pantai Amerika Selatan, sekitar pantai Ekuador dan meluas
hingga perairan Peru.
El Nino sering terjadi pada bulan Desember, dengan siklus terjadinya
setiap 3 hingga 8 tahun sekali. Meski demikian, El Nino juga bisa
terjadi di luar bulan tersebut. Pada kondisi normal, perairan di Samudra
Pasifik bersuhu dingin. Nah, saat terjadi El Nino, perairan yang
biasanya dingin itu meningkat suhunya sehingga menjadi panas.
El Nino disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perbedaan arus
laut di perairan Samudra Pasifik dan melemahnya angin passat di selatan
Pasifik sehingga menyebabkan pergerakan angin yang tidak normal atau
angin bergerak ke arah sebaliknya. El Nino bisa menyebabkan perubahan
pola cuaca di berbagai daerah di dunia, termasuk di Indonesia. Dampak
El Nino untuk wilayah Indonesia, adalah menurunnya potensi hujan. Jika
El Nino berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka akan menyebabkan
kekeringan panjang hingga kebakaran hutan, seperti yang pernah terjadi
di Indonesia beberapa tahun lalu.
Teks : Wulan/GIRLS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar