Sabtu, 26 Januari 2013

Gabrielle Snowflakes (2)

Katy menunggu Mom&Dad pulang sambil berbaring di kamarnya. Kamar Katy bernuansa gambar kartun Tom&Jerry, kartun favorit Katy. Katy melirik jam dindingnya yang berwarna biru tua. Jam 3 sore.
"Ahh! Masih jam 3 sore!" keluh Katy. "Mom&Dad kan, pulang jam 7 malam! Mmm.. 4 jam lagi, dong!"
   Katy jadi kesal sekali. Kesal? Yap, kesal pada kedua adiknya, dan dirinya sendiri. Hei? Yup, sejak beberapa bulan yang lalu, Katy merasa dirinya aneh. Ia seperti melupakan sesuatu yang penting. Sejuta pertanyaan memenuhi kepala Katy.
Siapa Gabrielle Snowflakes? Kenapa adik-adiknya seperti merahasiakan sesuatu? Dan... Sebenarnya, siapa dirinya sendiri?
Karena kelelahan berpikir, Katy mulai jatuh ke alam mimpi....
*******
"Flakes Flakes! We are duo flakes... Snowflakes! Cornflakes! Yes yes, duo flakes!" Terdengar nyanyian dari taman Primrose.
Oh, ternyata 2 orang gadis. Yang satu berambut coklat, dan satunya lagi berambut pirang. Mereka bernyanyi dengan gembira.
"Gabrielle, aku mohon, kamu jangan pindah," pinta seorang gadis berambut cokelat.
Heh, Gabrielle?!"Maaf, Katy.. Kalau orang tuaku tak pindah ke NY, tentu aku juga nggak mau! Orang tuaku memaksaku terus! Maaf, ya! Kita kan, masih bisa surat-suratan," ujar gadis berambut pirang.
Heh.. Katy?!
Jangan-jangan, mereka ini?!
"Aahh! Kau memang begitu!" Gadis berambut coklat itu segera pergi.
"Katy! Tunggu!!" seru gadis berambut pirang sembari mengejarnya.
'Katy' terus berlari. Tanpa disadari, di tikungan, sebuah mobil sedan sedang melaju kencang.
"KATYY!!!!" jerit 'Gabrielle'.
"AAAAAA!!" teriak 'Katy'.
Mobil sedan itu menabrak Katy, sehingga ia terpental dan kepalanya menghantam tiang listrik dengan keras.
*****
"AAA!" Katy terbangun dengan ketakutan.
    Hantaman itu terasa sangat nyata. Katy mengelus kepalanya yang terasa sakit. Kini, ia duduk termangu di tempat tidur. Jangan-jangan... Gabrielle.. Adalah sahabatnya dulu.
"Semua membingungkan," gumam Katy.
Ia lalu melirik jam dinding. Pukul 5 sore. Ah, berarti ia telah tertidur selama 2 jam.
*****
Setelah mandi dan berpakaian, Katy langsung pergi ke loteng. Loteng keluarga Cornflakes berdebu. Sepertinya, jarang dibersihan.
"Ah!" Katy berseru pelan, ketika seekor kecoak terbang ke hadapannya.
Katy mulai melihat kardus-kardus di hadapannya.
"Kardus mana, ya? Rasanya, Mom pernah menyimpan kardus berisi buku-buku," kata Katy.
Katy mengambil sebuah kardus. Namun, BRUUK!! GUMPRANG! Kardus-kardus lain malah berjatuhan ke arah Katy.
"Auww!" seru Katy.
Ia terjatuh, dan kepalanya membentur lantai.
"Ahh... Sakit..." Katy mengelus kepalanya.
Namun, perlahan semuanya menjadi gelap....
*****
"Dokter, bagaimana keadaannya?"
   Katy membuka matanya. Hei, dimana dia? Ruangan itu putih, berbau obat, ah.. Ini rumah sakit. Di depannya, berdiri Mom&Dad, kedua adiknya, dan... Dokter Jennica, dokter keluarganya. Wanita berambut merah dan berkacamata itu tersenyum.
"Nah, Nona Katy sudah siuman.. Itu bagus," kata Dokter Jennica.
Mom langsung memeluk Katy.
"Katy! Akhirnya, kau bangun juga! Mom&Dad khawatir, karena setelah 1 hari kau belum bangun!" isak Mom, namun bahagia.
Katy bingung. Entah kenapa, bayang-bayang gadis berambut pirang itu terlihat.
"Gabrielle?" Kata itu terlontar begitu saja dari mulut Katy.
Semua di ruangan itu mengernyit."Apa, Katy? Gabrielle?" tanya Dad heran.
"Ya, itu.. Itu Gabrielle! Gabrielle!" seru Katy.
Mom menenangkannya. "Katy, tidak ada Gabrielle. Lagi pula, siapa itu Gabrielle?"
"Itu yang aku mau tanyakan! Siapa, siapa Gabrielle Snowflakes?"
Wajah Mom&Dad langsung pucat.
"Tidak ada! Tidak ada Gabrielle Snowflakes!" kilah Mom."Ada! Dia mengirimiku surat, dan muncul di mimpiku! Mom, Dad, sebenarnya siapa? Siapa Gabrielle? Siapa aku?" tanya Katy bertubi-tubi.
"Dia tidak ada, Katy! Diamlah!" hardik Dad mulai kesal.
Katy menggeleng. "Dia ada, Dad! Aku.. Dia pindah ke NY, dan.. Dan... Aku berlari, kemudian tertabrak! Dad, Mom, tolong jelaskan padaku.."
"Diamlah, Katy!" bentak Dad.
Katy menatap Dad dengan sedih. "Aku mohon..."
******
Cuma segitu idenya -,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar