Minggu, 14 Oktober 2012

Marah Mengurangi Kecantikan

“Jangan suka marah, nanti cepat tua!” Mungkin kita sering mendengar nasihat seperti itu. Ssstt... ternyata nasihat itu ada benarnya juga, lho!
Marah adalah luapan emosi yang wajar dan bisa dialami semua orang. Hanya saja, cara meluapkan amarah setiap orang berbeda-beda. Ada yang sampai meledak-ledak, berteriak, tapi ada pula yang hanya diam dengan raut wajah tegang dan cemberut. Apa pun bentuk luapannya, marah tetap saja merugikan kesehatan dan kecantikan kita. Kenapa?
Marah Mengurangi Kecantikan
Pada saat kita marah, darah akan mengandung banyak hormon adrenalin. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal ini akan dilepaskan ke dalam darah ketika ada rangsangan emosi (marah, cemas, atau stres). Akibatnya, denyut jantung akan bertambah cepat, nafas tersengal-sengal, dan tekanan darah kita pun akan meningkat.
Pada saat marah, otak kita juga akan mengeluarkan hormon stres (kortisol, kortikosteroid, katekolamin). Padahal, hormon-hormon tersebut dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh kita pun akan mudah terserang penyakit.
Pada saat marah, otot-otot wajah kita akan mengalami ketegangan. Jadi, bila kita sering marah, wajah kita pun akan terlihat tegang, berkerut, dan tampak jelek dibandingkan kalau kita tersenyum atau tertawa.
Menurut penelitian, marah ternyata juga dapat menguras cadangan vitamin C dalam tubuh kita sekitar 2.500 mg. Wow, jumlah ini setara dengan 5 kg jeruk, lho! Padahal, fungsi vitamin C adalah sebagai antioksidan yang antara lain berguna mencegah penuaan dini. Itu sebabnya, orang yang suka marah-marah sering dibilang akan cepat tua, karena kandungan vitamin C dalam tubuhnya banyak berkurang.

Cara menghindari marah
Ketika kita sedang kesal atau jengkel, sebaiknya langsung menenangkan dengan cara menarik nafas dalam-dalam, tahan sekitar 10 detik, lalu hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali, sampai kita benar-benar merasa rileks atau tenang.
Daripada meluapkan amarah dengan cara berteriak kepada orang lain, lebih baik kita cari pelampiasan dalam bentuk lain. Misalnya, menumpahkan kekesalan kita dengan menulis di buku harian atau diary, mencoret-coret atau menggambar, dan setelah itu tidur sehingga begitu bangun perasaan dan pikiran kita sudah segar kembali.

Teks: Tina/GIRLS. Ilustrasi : Bondhan/GIRLS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar