Minggu, 05 Juli 2015

Seratus Mata Merak

Haah... Merak dijuluki sebagai hewan yang memiliki seratus mata?!


Mata Indah
Ups! Mata yang dimaksud itu bukan mata sungguhan. Tetapi, corak pada bulu ekor merak. Corak itu berbentuk seperti mata. Diperkirakan jumlahnya sekitar 150 sampai 200 mata. Corak itu berwarna-warni sangat indah dan berkilauan. Ada warna biru, hijau, kuning keemasan dan lainnya. Benar-benar mata yang membuat terpana!

Menjuntai Panjang
Saat sedang menjuntai, bulu ekor itu mirip gaun pengantin yang panjang menyapu lantai. Panjang bulu ekor merak melebihi panjang tubuh merak. Panjang tubuh merak sekitar 90 cm sampai 130 cm. Sementara panjang bulu ekornya sekitar 150 cm hingga 180 cm. Bulu ekornya yang menjuntai itu menyebabkan merak disebut sebagai salah satu burung terbang terbesar.

Penarik Perhatian
Bulu ekor bermata indah itu biasanya hanya dimiliki merak jantan. Merak jantan menggunakannya untuk menarik perhatian merak betina. Cuit,cuit, prikitiw....! Merak-merak jantan menegakkan dan mengembangkan bulu ekornya seperti kipas. Lalu, merak betina menilai dan memilih merak jantan terbaik. Merak betina memilihnya berdasarkan ukuran, warna, dan kualitas bulu ekor si jantan.

Kristal Fotonik
Warna-warni bulu ekor merak tidak berasal dari zat pewarna atau pigmen. Warna-warninya berasal dari kristal fotonik. Apa, ya, itu? Begini, dalam sehelai bulu terdapat tulang bulu dan serat bulu. Serat bulu disebut barb. Lalu, pada barb terdapat rambut-rambut mikro yang disebut barbula. Nah, pada barbula tersusun batang-batang tipis yang disebut kristal fotonik.

Susunan kristal fotonik itu sangat istimewa. Cahaya yang terpantul dari susunan kristal itu menjadi berwarna-warni indah. Akhirnya... bulu ekor merak pun tampak berwarna-warni cemerlang!

Fakta Merak
  • Ada tiga spesies merak di dunia
  • Spesies merak di Indonesia adalah merak hijau atau Pavo muticus
  • Suka makan kelopak bunga dan pucuk daun
  • Doyan juga makan hewan-hewan kecil, misalnya laba-laba
  • Dapat bertahan hidup hingga sekitar 20 tahun


***
sumber : Majalah Bobo edisi 34 terbit 2 Desember 2010
foto : biology.umm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar