Senin, 06 Agustus 2012

Dentingan Piano di Malam Hari *buat Hanifah Huwaida

Ini cerita buat Hanifah Huwaida. Hadiah kuis Gold. Bayangin, aku harus bikin 10 cermis buat hadiah #sekarat. Tapi nggak apa, berjuang!! Hanifah, maaf ya kalau jelek. :)
*****
Jari gadis itu seolah menari di atas tuts-tuts piano. Suara yg merdu mengalir, begitu indah didengar. Puluhan pasang mata, dan telinga seolah tersihir dengan gadis itu, Clarice Forfrasie. Selesai memainkan piano, tepuk tangan berderai dari para penonton. Clarice membungkuk berterima kasih.
"Terima kasih.." ucap Clarice.
Clarice berjalan ke belakang panggung. Katrina, sahabatnya, menghampiri Clarice dengan gembira.
"Selamat, ya Rice!" sambut Katrina.
"Kau pikir aku ini nasi, ya," keluh Clarice.
Katrina tertawa. "Tenanglah, permainan pianomu tadi begitu indah. Bahkan mengalahkan Lauryn Black, juara tahun lalu," puji Katrina.
"Jangan begitu, ah. Aku tetap khawatir menunggu siapa pemenangnya," bantah Clarice.
"Kau sudah memenangkan lomba piano tingkat sekolah, juga tingkat provinsi. Sekarang, kau pasti bisa menjuari tingkat Nasional,"
"Ah, kontestan lain justru lebih berbakat dari aku," tolak Clarice.
Katrina tak menanggapi. Ia sedang merangkai bunga, entah untuk apa. Seorang wanita setengah baya tiba-tiba menghampiri Clarice.
"Nona Clarice?" kata wanita itu.
"Ya, ada apa?" tanya Clarice.
"Namaku Edelweiss Grey, permainan pianomu tadi sungguh indah," puji Mrs.Grey.
"Um, ya terima kasih Mrs. Grey," kata Clarice setengah hati.
"Bersiaplah, sebentar lagi pengumuman pemenang dilaksanakan," Mrs.Grey berlalu meninggalkan Clarice.
Clarice menatap Mrs.Grey dengan curiga.
*****
"Peringkat ketiga, diraih Clara Parsons! Peringkat kedua, diraih Lauryn Black! Dan peringkat pertama, diraih Clarice Forfraise! Para pemenang diharapkan naik ke atas panggung," MC membacakan daftar pemenang.
Clarice terpana. 

2 komentar: