(※) ‘‘MELIHAT PAHALA SAAT SAKARATUL MAUT’’ (※)
 
 Pahala dari apa yang kita perbuat ternyata akan diperlihatkan juga saat
 sakaratul maut. Begitu juga yang dialami oleh seorang sahabat 
Rasulullah SAW berikut ini.
 
 Pada suatu saat Nabi Muhammad SAW 
didatangi oleh isteri seorang sahabat yang baru saja meninggal dunia. Ia
 terlihat gundah gulana dan Rasul pun menanyakan hal apa yang membuat ia
 bingung.
 
 Dan isteri sahabat itu kemudian menceritakan penggalan² ucapan suaminya saat sakaratul maut.
 
 "Ya Rasul, ia mengucapkan, Seandainya lebih panjang... Seandainya lebih
 panjang... Seandainya lebih panjang... kemudian terdiam... Tak lama 
kemudian suamiku berucap lagi, Seandainya yang baru... Seandainya yang 
baru... kemudian terdiam lagi. Tak lama berucap lagi, Seandainya 
semuanya... Seandainya semuanya...!!!" (jelas wanita itu.)
 
 "Jangan resah, akan aku jelaskan maksud dari kata² suamimu...!!!" (jawab Rasulullah.)
 
 Lalu Rasulullah menjelaskan.
 
 Pertama.
 Saat suaminya mengatakan seandainya lebih panjang, itu bermula saat 
suamimu pada suatu Subuh sedang berjalan menuju masjid, ia mendapati 
seorang tua yang buta sedang berjalan tertatih² menuju masjid.
 
 
Melihat orang tua yang buta itu hatinya tersentuh, kemudian dengan sabar
 ia menuntun orang tua itu sampai ke masjid untuk shalat Subuh 
berjamaah. Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan 
di depan matanya saat ia sakaratul maut.
 
 Karena begitu indahnya ganjaran itu, maka ia berucap,
 "Seandainya lebih panjang... seandainya lebih panjang... maksudnya 
adalah seandainya lebih panjang lagi ia menuntun orang tua yang buta itu
 menuju masjid, maka ganjaran yang ia lihat saat sakaratul maut itu 
tentu lebih indah lagi...!!!"
 
 Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan penjelasannya.
 Untuk yang kedua, suamimu mengucapkan "seandainya yang baru...!!!"
 
 Ia mengucapkan itu karena ia teringat dengan perbuatannya pada suatu 
haru, ketika ia pulang dari membeli baju di pasar, ia bertemu dengan 
seorang miskin yang tidak memakai baju.
 
 Melihat hal itu, 
tersentuhlah hatinya untuk memberikan bajunya. Maka suamimu itu segera 
menukar bajunya yang lama dengan yang baru, kemudian bajunya yang lama 
itu diberikan kepada orang miskin itu. Pahala atau ganjaran dari 
perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan matanya saat sakaratul maut.
 
 Karena begitu indahnya dengan yang dia lihat, ia berucap, "Seandainya yang baru... Seandainya yang baru...!!!"
 
 Maksudnya adalah seandainya pakaian yang baru yang ia berikan kepada 
orang miskin itu, tentu ganjaran yang diperlihatkan padanya saat 
sakaratul maut tentu akan lebih indah lagi.
 
 Rasul kembali 
menjelaskan, suatu hari sepulang dari bekerja, suamimu itu merasakan 
lapar dan dahaga. Lalu ia pun menuju tempat makan dan sesampainya di 
sana, ia pun telah siap duduk untuk menyantap hidangan makannya.
 
 Saat ia hendak makan, terlihat seorang yang berpakaian lusuh dan 
wajahnya pun terlihat lesu. Ternyata orang tersebut adalah seorang 
pengemis yang lapar.
 
 Sebenarnya, suamimu merasakan lapar yang 
sangat, hanya saja ia merasa iba dengan pengemis itu. Akhirnya dibagi 
dualah makanan yang hendak ia santap itu bersama si pengemis.
 
 
Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan 
matanya saat ia sakaratul maut. Karena begitu indahnya ganjaran yang ia 
terima karena membagi dua jatah makanan itu, maka ia berucap, 
"Seandainya semuanya... Seandainya semuanya...!!!"
 
 Maksudnya 
adalah seandainya ia memberikan semua jatah makanannya kepada pengemis 
itu, tentu ganjaran yang diperlihatkan kepadanya saat sakaratul maut 
akan lebih indah lagi dari pada yang ia dapat...!!!
 
 Setelah mendengar penjelasan panjang dari Nabi Muhammad SAW itu, maka hilanglah kegelisahan hati sang isteri sahabat.
 
 Ia bergembira karena ternyata suaminya banyak mendapat kabar gembira saat menghadapi sakaratul maut.
 
 Subhanallah...
 
 LIKE THIS
Sumber : Sudah Tahukah Anda? (Facebook) 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar