Dan..
Yang dilihat Rozanne adalah sesosok wajah hancur yang mengerikan.
"KYAA!!" jerit Rozanne sambil menutup matanya.
Lily segera menarik Rozanne untuk belari. Terjadi sesuatu yang ANEH. 
Mayat-mayat di situ mulai berjalan, seperti zombie! Dan mereka sangat 
menyeramkan, karena wajahnya dan tubuhnya yang sudah tak utuh. Rozanne 
dan Lily berlari secepat mungkin, disusul Erinna dan Evelyn yang masih 
berusaha menyerang mayat-mayat itu.
"Akh! Mereka selalu terbentuk lagi! Tidak bisa di serang!" keluh Evelyn.
"Sudahlah! Lebih baik kita lari saja!" seru Lily.
Erinna segera berlari menyusul Rozanne dan Lily. "O-Orang yang tadi 
turun itu ter-ternyata Valencia!" lapornya sambil mengatur napas.
"Valencia?" ulang Rozanne heran.
Pandangannya segera beralih ke tangga bawah tanah.
"Itu Valencia! Valencia Dorrenstone!" seru Rozanne kaget melihat sosok yang ternyata Valencia.
Wajahnya tidak begitu jelas karena remang. Walau begitu, mereka bisa 
melihat tatapan Valencia yang sendu. Ia memanggil-manggil nama Rozanne.
"Rozanne... Rozanne..." panggilnya lirih.
Rozanne akan melangkah menuju Valencia, saat Lily menariknya, sebelum
 tangan salah satu mayat menggapainya."Awas! Jangan ceroboh!" seru Lily.
"Aku harus menemui Valencia! Siapa tahu, ia mau memberitahu sesuatu," kata Rozanne.
Lily menggeleng. "Tidak. Siapa tahu itu adalah jebakan,"
Lily mengayunkan pedangnya, menuju mayat-mayat yang mulai menggapai Rozanne.
"Kita harus pergi dari sini! Hei, Erinna! Bawa Rozanne pergi, ia harus selamat," perintah Lily.
"Bagaimana dengan kau, Lily?" tanya Erinna."Aku akan disini, melawan 
mayat-mayat zombie ini," jawab Lily, sambil sesekali menusukkan 
pedangnya ke mayat-mayat itu.
"Jangan, Lily," kata Evelyn sambil memanah mayat-mayat itu.
Ia menatap Lily sebentar, lalu kembali memanah.
"Aku tahu siapa yang akan mati di sini, itu AKU. Mayat-mayat ini tak 
akan berhenti sebelum ada yang mengorbankan diri," jelasnya.
"Jangan, Evy! Aku enggak punya teman nanti!" larang Erinna aneh.
Evelyn menatap Erinna lesu. "Pergilah,"
"Apa?! Tapi?!"
Lily menepuk Erinna. "Kupikir juga kita harus pergi,"
"Cepat!!" seru Evelyn. "Aku tak bisa menahannya lebih lama!"
Lily mengangguk, Rozanne terdiam."Selamat tinggal, Evelyn. Terima kasih untuk segalanya," kata Lily.
Rozanne dan Erinna tak bisa berkata apa-apa lagi. Evelyn mengangguk. Matanya berkaca-kaca.
"Ayo," ajak Lily pelan.
Rozanne, Lily, dan Erinna segera berlari pergi. Melanjutkan 
perjalanan. Dari jauh, mereka bisa melihat mayat-mayat zombie itu mulai 
menggapai Evelyn. Evelyn hanya memberi sedikit pertahanan. Dan.... 
Mayat-mayat zombie itu mulai mencakar Evelyn, memakannya.
Rozanne, Lily, dan Erinna cuma bisa berlari, sambil mendengarkan 
jeritan pilu dari Evelyn. Mereka tak bisa berhenti. Mayat-mayat zombie 
itu akan ganti memakan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar